Info Linux Home Server Edition

Ini baru benar-benar namanya majalah, bukan majalah gosip dan bukan majalah dengan isi kacangan. kenaInfo linux specialpa saya bilang ini adalah majalah benar-benar majalah? karena isinya memang berkualitas dengan mutu yang sangat tinggi. Namun saya akui memang tidak semua orang bisa menerima majalah info linux. Sebagian besar pembaca yang datang dari teman kampus saya berkomentar, bahasa yang ada di info linux menggunakan bahasa untuk seorang pengguna mahir walau pada dasarnya saya kira bahasanya sudah sangat ramah dengan pengguna baru. Pada edisi Juli ini edisi ekstra, juga harga majalah ini ikut extra sebesar Rp 48.000 dengan isi tutorial membuat server rumahan dengan Ubuntu. Saya pikir ini harga yang baik jika kita bandingkan dengan biaya kursus selama 1 bulan dan belum tentu kita bisa, lebih baik beli majalah Info Linux, baca tutorialnya kemudian mempraktekkan. Kalau anda tidak bisa dengan tutorial yang ada jelas anda tidak begitu merasa rugi, karena kan tujuan awalny adalah untuk membeli majalah :D. Jadi intinya sekali dayung 2, 3 pulau terlampaui.


Bukan promosi loch, karena saya bukan sales Info Linux

Synaptic Removed From Ubuntu Linux 11.10

Entah hoax atau tidak, sekilas saya membaca sebuah tulisan yang dimuat di http://www.cyberciti.biz/tips/ununtu-linux-install-removed-synaptic-package-manager.html. Katanya mau dihilangkan dan sontak beberapa teman pengguna ubuntu resah dan gelisah, katanya “Wah pemula susah dong kalau install aplikasi”. Sejujurnya saya setuju sekali Synaptic dihilangkan, dengan alasan penghematan space, kenapa ?. Karena sepertinya suatu hal yang sia-sia, ubuntu menggunakan dua program dengan fungsi sama(tidak juah beda) antara ubuntu software center dengan synaptic. Lantas banyak pengguna baru merasa akan kehilangan sekali dengan program ini!. Sejujurnya lagi justru Ubuntu software center sangat memanjakan pengguna baru, karena cukup hanya dengan 2 kali klik, aplikasi yang di inginkan sudah bisa terinstall hanya dengan syarat ada koneksi internet.